Minggu, 25 Oktober 2015

Rangkuman English 1 : Simple Past & Past Continuous



SIMPLE PAST TENSE

  • Kejadian di masa lampau
  • Menggunakan keterangan waktu lampau


Pattern :
(+) Subject + Verb 2
(-) Subject + did + not + Verb 1
(?) Did + Subject + Verb 1

Contoh :
Lia saw him last night
Lia didn’t see him last night
Did Lia see him last night?

PAST CONTINUOUS TENSE

  • Kejadian yang sedang terjadi di waktu lampau
  • Kejadian yang sedang terjadi di waktu lampau kemudian kejadian lain menyusul
  • Menunjukkan 2 kejadian yang sedang berlangsung di saat yang sama pada waktu lampau


Pattern :
(+) Subject + was/were + Verb-ing
(-) Subject + was/were + not + Verb-ing
(?) Was/were + Subject + Verb-ing

Contoh :
Owen was typing a letter at 10 a.m yesterday
Owen wasn’t typing a letter at 10 a.m yesterday
Was Owen typing a letter at 10 a.m yesterday?

Rangkuman English 1 : Present Perfect & Present Perfect Continuous



PRESENT PERFECT TENSE

  • Menunjukkan keadaan di masa lampau dan masih berlangsung sampai sekarang
  • Menunjukkan suatu kejadian di masa lampau dan masih ada hubungannya dengan waktu sekarang atau akibatnya dapat dirasakan sekarang
  • Kejadian yang dilakukan beberapa kali


Pattern :
(+) Subject + Has/have + Verb 3
(-) Subject + Has/have + not + Verb 3
(?) Has/have + Subject + Verb 3

Contoh :
They had lived here for ten years
My brother has got married
I have tried to contact you three times today
Have you made an appointment to see him?
I haven’t cashed the cheque

PRESENT PERFECT CONTINUOUS

  • Kejadian di waktu lampau, masih berlangsung hingga sekarang dan masih akan berlangsung atau diteruskan pada waktu yang akan datang.
  • Menanyakan atau menyatakan sudah berapa lamanya ssuatu peristiwa
  • Digunakan dengan “How long”, “Since”, atau “for” untuk menunjukkan kegiatan yang terjadi berulang kali.


Pattern :
(+) Subject + have/has + been + Verb-ing
(-) Subject + have/has + not + been + Verb-ing
(?) Has/have + Subject + been + Verb-ing

Contoh :
Jack has been learning English for six months
Jack hasn’t been learning English for six months
Has Jack been learning English for six months?

Rangkuman English 1 : Simple Present & Present Continuous



Rangkuman English 1
SIMPLE PRESENT TENSE
Menunjukkan kebiasaan, fakta atau kebenaran umum, jadwal, ataupun program.
Pattern :
(+) Subject + Verb s/es + Object
(-) Subject + do/does + not + Verb 1 + Object
(?) Do/does + Subject + Verb 1 + Object

Untuk Subjek I, We, You, They menggunakan Verb 1 tanpa tambahan s/es
Untuk Subjek He, She, It menggunakan Verb 1 dengan tambahan s/es
Contoh :
He writes a letter every month
He doesn’t write a letter every month
Does he write a letter every month?

PRESENT CONTINUOUS TENSE
Menunjukkan peristiwa yang sedang berlangsung, peristiwa yang bersifat sementara, keadaan yang berubah.
Pattern :
(+) Subject + be + Verb-ing + Object
(-) Subject + be + not + Verb-ing + Object
(?) Be + Subject + Verb-ing + Object
Contoh :
He is playing badminton now
He isn’t playing badminton now
Is he playing badminton now?


Selasa, 20 Oktober 2015

Rangkuman Mata Kuliah Pancasila : Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional



Pengertian Paradigma

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual 
Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari bahasa Latin pada tahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola; bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik).
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Depdikbud 1990), pengertian paradigma yaitu :
Daftar dari semua pembentukan dari sebuah kata yang memperhatikan konjugasi dan deklinasi kata tersebut.
Model dalam teori ilmu pengetahuan
Kerangka berpikir

 
Thomas S. Khun


Thomas Khun adalah salah satu orang yang mencetuskan pengertian paradigm. Paradigma menurut Thomas S. Kuhn (dalam Surajiyo, 2007) adalah suatu asumsi dasar dan asumsi teoretis yang umum (merupakan suatu sumber nilai), sehingga menjadi suatu sumber hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri, serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.

Pancasila sebagai paradigma pembangunan iptek

Pembaangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasionalnya sebagaimana dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai paradigm pembangunan nasional mengandung arti bahwa segala aspek pembangunan harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila merupakan suatu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir, serta asas moralitas bagi pembangunan iptek. Sila-sila pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek, yaitu :

1.      Sila Ketuhanan yang Maha Esa
Iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan, tetapi juga mempertimbangkan maksud dan akibatnya kepada kerugian dan keuntungan manusia dan sekitarnya.

2.      Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
Memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral. Pembangunan iptek harus berdasarkan kepada usaha-usaha mencapai kesejahteraan umat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang angkuh dan sombong akibat dari penggunaan iptek.

3.      Sila persatuan Indonesia
Iptek harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan selanjutnya dapat dikembangkan dalam hubungan manusia Indonesia dengan masyarakat internasional.

4.      Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
      permusyawaratan/perwakilan
Prinsip demokrasi yang menjiwai sila keempat ini dapat mendasari pikiran manusai secara bebas untuk mengkaji dan mengembangkan iptek. Seorang ilmuwan harus pula memiliki sikap menghormati terhadap hasil pemikiran orang lain dan terbuka, dikritik dan dikaji ulang dari hasil pemikirannya. Penemuan iptek yang telah teruji kebenarannya harus dapat dipersembahkan kepada kepentingan rakyat banyak.

5.      Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Kemajuan iptek harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, yaitu keseimbangan hubungan antara manusia dengan sesamanya, hubungan antara manusia dengan Tuhan sebagai penciptanya, hubungan manusia dengan lingkungan dimana mereka berbeda.

Proses pembangunan terwujud dalam pelaksanaan emansipasi bangsa, modernisasi kehidupan bangsa dan negara serta dinamisasi kehidupan masyarakat. Selain itu juga terwujud dengan melaksanakan demokratisasi kehidupan bangsa dan negara, integrasi nasional dan humanisasi bangsa dan negara.


 Kedudukan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional harus
memperhatikan konsep berikut :

a)      Pancasila harus menjadi kerangka kognitif dalam identifikasi diri sebagai bangsa. Perlu dikembangkan budaya ilmu pengetahuan dalam memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
b)      Pancasila menjadi landasan pembangunan nasional
c)      Pancasila merupakan arah pembangunan nasional
d)     Pancasila merupaakan etos pembangunan nasional
e)      Pancasila sebagai moral pembangunan

Core values : pembangunan dalam perspektif Pancasila adalah pembangunan yang arah nilai-nilai kemanusiaan.
Dalam menghadapi era grobalisasi kita harus melihat dua karakteristik masyarakat untuk pembangunan bangsa (S. Budisantoso.1998:42-43) yaitu :
a)      Kemajemukan masyarakat dan keanekaragaman budaya
b)      Dinamika masyarakat dan keterbukaan kebudayaan terhadap pembaruan.

Pembangunan nasional harus dapat memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:
a)      Hormat terhadap keyakinan religius orang
b)      Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subjek
c)      Kesatuan sebagai bangsa yang melayani segala bentuk sektarianisme
d)     Nilai-nilai yang terkait dengan demokrasi konstitusional (persamaan politik, hak-hak asasi, hak-hak dan kewajiban kewarganegaraan)
e)      Keadilan sosial yang mencakup persamaan (equality) dan pemerataan (equity)

Pancasila sebagai paradigm pengembangan ideology, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan (ipoleksosbudhankam)
a.       Pengembangan ideologi

Peranan dan kedudukan pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara :
1.      Pancasila sebagai ideologi terbuka
Nilai-nilai dasar dalam ideologi Pancasila dirumuskan dalam UUD 1945 untuk memperjelas suatu tatanan kehidupan beragama, hukum, politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam, dan sebagainya. Nilai-nilai dasar tidak mudah berubah karena merupakan tolok ukur stabilitas dan dinamika, untuk pasal 37 UUD 1945.
2.      Wawasan kebangsaan (nasionalisme)
Negara adalah keadaan kehidupan berkelompoknya bangsa Indonesia, yang :
-          Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa
-          Didorongkan oleh keinginan luhur bangsa
-          Berkehidupan yang bebas, dalam arti,
-          Merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur
-          Berdasarkan Pancasila



b.      Pengembangan Politik

Landasan kekuasaan dan kedaulatan, berada di tangan rakyat. Dalam usaha membangun kehidupan politik, maka beberapa unsur yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan adalah sebagai berikut.
1.      Sistem politik nasional yang berkedaulatan rakyat, demokratis, dan terbuka.
2.      Kemandirian partai politik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
3.      Pendidikan politik kepada masyarakat untuk mengembangkan budaya politik yang demokratis.
4.      Pemilihan umum yang lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat yang seluas-luasnya.
Ada 3 aspek demokrasi yang harus dikembangkan, yaitu :
-          Demokrasi sebagai sistem pemerintahan, meliputi rakyat sebagai pendukung kekuasaan dan pemerintah sebagai pembuat kebijakan .
-          Demokrasi sebagai kebudayaan politik, Kesetaraan dan persamaan hak yang disadari oleh setiap warga negara. Kesetaraan dan persamaan hak oyang disadari oleh setiap warga negara merupakan keberhasilan proses demokratisasi.

c.       Pengembangan sosial budaya

Pancasila dapat menjadi kerangka referensi identifikasi diri kalau pancasila semakin kredible, masyarakat mengalami secara nyata realisasi dari prinsip-prinsip yang terkandung di dalam Pancasila. Usaha-usaha yang dapat dilakukan yaitu melalui:
-          Dihormati martabatnya sebagai manusia
-          Diperlakukan secara manusiawi
-          Mengalami solidaritas sebagai bangsa karena semakin hilangnya kesenjangan ekonomi dan budaya
-          Memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik
-          Merasakan kesejahteraan yang layak sebagai manusia



d.      Pengembangan ekonomi

Pengembangan dan peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) terdiri atas beberapa kriteria kualitas SDM yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
·         Memiliki kemampuan dasar untuk berkembang 
·          Mampu menggunakan ilmu dan teknologi untuk mengolah sumber daya alam secara efektif, efisien, lestari, dan berkesinambungan 
·          Memiliki etos profesional; tanggung jawab atas pengembangan keahliannya, kejujuran dalam  pelaksanaan tugas, ketelitian pelayanan kepada masyarakat, penghargaan terhadap waktu dan ketepatan waktu.
e.       Pengembangan Hankam

Perwujudan cita-cita bangsa dalam tingkat ketahanan nasional yaitu terjabar sebagai berikut :

  • Nilai-nilai fundamental yang menyangkut pribadi warga negara, yaitu pengembangan pribadi dalam matra horizontal dan vertikal, pertumbuhan sosial ekonomi, keanekaragaman, dan persamaan derajat
  • Nilai-nilai fundamental yang menyangkut sistem/struktur kehidupan masyarakat, yaitu pemerataan kesejahteraan, solidaritas masyarakat, kemandirian, dan partisipasi seluruh masyarakat.
  • Nilai nilai fundamental yang menyangkut interaksi antara pribadi-pribadi warga negara dan sistem/struktur kehidupan masyarakat, yaitu keadilan sosial, keamanan / stabilitas, dan keseimbangan lingkungan.